Jumat, 03 Juli 2009

Komunikasi jareku


Jika dilihat dari beberapa teori yang berhubungan dengan komunikasi bahwa ketika seseorang melakukan komunikasi itu berarti melakukan proses transaksi yang dalam hal ini tujuan komunikasi merupakan suatu hasil dari proses komunikasi tersebut.

Untuk mencapai kebehasilan pesan yang disampaikan tentunya apa yang diinginkan oleh kedua komunikator tersebut tepat sasaran sesuai apa yang dikehendaki. Itulah sebabnya kenapa dalam berkomunikasi diperlukan keahlian dan kejelihan yang juga kadang dipelukan sebuah setting suasana yang pas dengan konteks pembicaraan.

Komunikasi manusia adalah proses komunikasi yang bersifat dinamis baik temporalnya maupun ekstensinya, karena memang manusia adalah makhluk dinamis yang selalu berubah dari masa ke masa. Cara hidup orang zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, misalnya dulu sebelum orang mengenal saluran komunikasi elektronik (telpon, internet dan lain-lain) proses komunikasi dilakukan dengan langsung berhadapan (direct) dengan lawan bicara, sehingga satu-satunya untuk melakukan komunikasi harus dengan tatap muka. Berbeda dengan era saat ini, dengan kemajuan tehnologi membawa perubahan pada manusia khususnya di bidang komunikasi. Untuk mengatakan “saya butuh kamu, untuk bersenggama” yang berada di luar kota tidak usah harus jauh-jauh pergi kesana, cukup hanya dengan menekan beberapa angka yang ada di ponsel atau dengan mengirim sms. Ini adalah era millenium dimana semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan mudah.

Namun apapun itu, yang jelas konsekuensi logi dari setiap tingkah laku manusia mengadung dua hal dalam perspektif nilai, yaitu kebaikan dan keburukan. Perubahan zaman oleh manusia mempunyai dampak positif juga membawa dampak negatif. Sehingga untuk mengimbangi keadaan demikian, dibutuhkan suatu pegangan nilai dan etika yang mengikat demi terciptanya sebuah kehidupan yang damai dan sejahtera.

Dalam Islam terdapat rumus atau landasan berjalan di dunia sebagai hamba tuhan yang mengabdi pada sang kholiq. Yang namanya hamba tentunya dapat dikatergorikan seorang budak yang harus taat dan patuh dengan sang juragan yang memiliki kekuasaan penuh atasnya. Dalam al quran dijelaskan bahwa manusia hidup dan diciptakan di dunia hanya untuk beribadah. Ibadah dengan arti luas yaitu, mengamalkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan munkar.